banner 728x250

Nostalgia Kuliner Legendaris Tahun 90-an yang Masih Bikin Rindu

  • Bagikan
banner 468x60

Nostalgia Kuliner Legendaris Tahun 90-an yang Masih Bikin Rindu

Ada satu hal yang tidak pernah lekang oleh waktu: nostalgia kuliner tahun 90-an. Masa itu bukan hanya tentang musik, film, atau permainan anak-anak di luar rumah, tapi juga tentang rasa dan aroma makanan yang menemani setiap momen bahagia. Dari jajanan di depan sekolah hingga makanan rumahan yang disajikan ibu di meja makan, semuanya menyimpan cerita tak terlupakan.

Bagi mereka yang tumbuh di era 90-an, kuliner bukan sekadar kebutuhan perut, tetapi bagian dari identitas masa kecil. Kini, ketika banyak di antara kita sudah dewasa, rasa rindu terhadap makanan-makanan legendaris itu muncul setiap kali mendengar namanya atau mencium aroma yang mirip.

Example 300x600

Mari kita jelajahi kembali deretan kuliner legendaris yang membuat masa 90-an terasa begitu hangat dan autentik.


1. Jajanan Sekolah yang Tak Tergantikan

Tak ada yang bisa menandingi sensasi menunggu waktu istirahat untuk jajan di depan sekolah. Deretan gerobak penuh warna dengan aroma menggoda adalah surga kecil bagi anak-anak 90-an.

Beberapa jajanan yang paling populer di masa itu antara lain:

  • Telur gulung — makanan sederhana tapi selalu bikin rebutan. Telur digoreng di minyak panas, digulung di tusuk sate, dan disiram saus pedas manis.

  • Cilok dan pentol — bola-bola kenyal dari tepung tapioka dengan sambal kacang khas yang bikin nagih.

  • Kue cubit — lembut, manis, dan sering kali masih setengah matang saat disajikan, itulah yang membuatnya istimewa.

  • Mie lidi — camilan renyah berwarna-warni dengan rasa pedas, asin, atau keju yang dikemas dalam plastik kecil.

  • Permen karet Yosan — bukan hanya rasanya, tapi juga “hadiah” huruf di dalam bungkusnya yang bikin penasaran.

Setiap jajanan punya cerita. Ada yang menjadi alasan untuk menabung uang saku, ada juga yang menjadi momen kebersamaan dengan teman.


2. Makanan Rumahan yang Selalu Dirindukan

Selain jajanan sekolah, nostalgia kuliner tahun 90-an juga erat dengan hidangan rumahan yang khas dan penuh cinta.

Ingat aroma tumisan bawang putih dan bawang merah dari dapur ibu? Atau suara penggorengan saat membuat tempe goreng hangat? Semua itu adalah potongan kecil kebahagiaan.

Beberapa makanan rumahan yang melekat di ingatan anak 90-an antara lain:

  • Nasi goreng kampung dengan tambahan kecap manis, telur ceplok, dan kerupuk putih.

  • Sayur asem dengan perpaduan asam, manis, dan segar yang menyatu dengan sambal terasi dan ikan asin.

  • Perkedel kentang yang lembut di dalam dan renyah di luar.

  • Tempe orek yang manis gurih, teman setia setiap nasi hangat.

  • Sop ayam bening dengan wortel, kentang, dan daun bawang yang menenangkan setiap hati.

Cita rasa sederhana ini sulit tergantikan oleh makanan modern. Bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang kenangan rumah dan kasih sayang keluarga.


3. Minuman Legendaris yang Menyegarkan

Tak lengkap rasanya membahas kuliner tanpa minuman khas yang menemani masa 90-an.

Siapa yang bisa lupa dengan es mambo buatan sendiri di rumah? Air sirup yang dibekukan dalam plastik panjang itu jadi penyegar di siang bolong. Ada juga es lilin kacang hijau, es doger, dan sirup marjan yang selalu hadir di meja saat Lebaran.

Anak 90-an juga pasti akrab dengan minuman dalam kemasan seperti Fruit Tea botol kaca, Sarsaparilla Cap Badak, hingga Teh Botol Sosro versi klasik. Setiap tegukan menghadirkan rasa nostalgia yang kuat.


4. Warung dan Penjual Legendaris di Era 90-an

Selain jajanan sekolah dan makanan rumahan, ada juga warung atau pedagang keliling yang jadi ikon masa itu.

Di sore hari, suara khas penjual bakso dengan ketukan mangkuknya sering terdengar di gang-gang perumahan. Ada pula penjual roti keliling dengan sepeda motor, tukang sate ayam, atau tukang es krim dinding keliling dengan musik khasnya.

Warung sederhana di pinggir jalan juga jadi tempat nongkrong favorit remaja 90-an. Di sana mereka menikmati mie instan rebus pakai telur, teh manis panas, dan obrolan panjang tentang cita-cita masa depan.


5. Aroma Kenangan yang Tak Terlupakan

Salah satu alasan nostalgia kuliner tahun 90-an begitu kuat adalah karena makanan punya kekuatan untuk memanggil kenangan.
Aroma sate yang dibakar, bau kue kering menjelang Lebaran, atau wangi nasi goreng malam hari bisa membawa kita kembali ke masa lalu seketika.

Makanan bukan sekadar konsumsi, melainkan “mesin waktu” yang membawa kita pada perasaan nyaman dan bahagia.


6. Kembalinya Kuliner 90-an di Era Modern

Menariknya, beberapa tahun terakhir, tren kuliner nostalgia tahun 90-an kembali digemari. Banyak kafe dan kedai modern yang mengangkat konsep retro dengan menyajikan menu jadul versi kekinian.

Contohnya, ada restoran yang menyajikan telur gulung premium, es doger artisan, atau roti bakar jadul dengan topping modern.
Media sosial juga berperan besar dalam membangkitkan kembali minat terhadap kuliner klasik ini. Banyak konten kreator membagikan resep dan review jajanan masa kecil yang membuat generasi sekarang penasaran untuk mencoba.

Kehadiran ulang kuliner ini bukan sekadar tren, melainkan bentuk penghargaan terhadap cita rasa masa lalu yang membentuk selera generasi 90-an.


7. Filosofi di Balik Kesederhanaan Kuliner 90-an

Mengapa kuliner dari masa itu begitu berkesan? Karena di balik kesederhanaannya, tersimpan nilai-nilai kehidupan yang hangat.

Makanan era 90-an dibuat dengan bahan seadanya, namun penuh perhatian dan kreativitas. Tak perlu peralatan canggih atau resep rumit — cukup rasa cinta dan kebersamaan.

Ibu-ibu masa itu mengajarkan bahwa makanan tidak harus mahal untuk membuat bahagia. Bahkan sepiring nasi goreng buatan rumah bisa terasa jauh lebih lezat daripada makanan restoran.


8. Menghidupkan Kembali Rasa Nostalgia

Kini, banyak orang mencoba membuat ulang kuliner legendaris tahun 90-an di rumah sebagai cara melepas rindu. Resep-resep sederhana seperti telur gulung, es mambo, atau mie goreng jadul bisa dengan mudah ditemukan dan dibuat kembali.

Selain menjadi hiburan, kegiatan ini juga menjadi cara memperkenalkan cita rasa klasik kepada anak-anak zaman sekarang. Dengan begitu, warisan kuliner dan kenangan masa kecil bisa terus hidup lintas generasi.


9. Penutup: Rasa yang Tak Akan Pernah Hilang

Setiap generasi punya kenangan kulinernya sendiri, tetapi bagi anak 90-an, makanan masa itu adalah bagian dari jati diri.
Melalui nostalgia kuliner tahun 90-an, kita belajar menghargai masa lalu, kebersamaan, dan kesederhanaan yang membuat hidup terasa lebih bermakna.

Di balik setiap rasa manis, gurih, atau pedas, ada cerita, tawa, dan kehangatan yang tak akan pernah hilang.


Kesimpulan

Makanan tidak hanya tentang rasa, tapi juga tentang kenangan yang melekat di hati. Kuliner tahun 90-an membuktikan bahwa kesederhanaan bisa menjadi hal yang paling dirindukan.
Dari jajanan sekolah hingga makanan rumahan, semuanya menyimpan kisah yang membuat kita tersenyum saat mengingatnya.

Jadi, jika rindu masa kecil, cobalah membuat salah satu dari kuliner legendaris itu di rumah. Siapa tahu, aroma dan rasanya bisa membawa kita sejenak kembali ke masa 90-an yang indah dan tak terlupakan.

Jangan lupa membaca artikel selanjutnya.

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *